Kursi kayu jati merupakan furniture yang sangat populer. Tak sedikit pemilik rumah yang memilih kursi jati untuk furniture dalam dan luar ruangan.
Popularitas kursi jati bukan tanpa alasan. Selain daya tahannya yang bagus terhadap perubahan cuaca dan serangan serangga, kursi jati memiliki perawatan sangat mudah. Bahkan, kursi jati memiliki keindahan alami yang tak lekang oleh zaman.

Alasan Kursi Kayu Jati Banyak Dipilih
Jika dibandingkan dengan kursi dari jenis kayu lain, kursi jati memiliki harga yang relatif mahal. Hal inilah yang membuat kursi jati cocok sebagai investasi jangka panjang. Meski sudah bekas, harga kursi jati di pasaran tetap terbilang tinggi.
Harga kursi jati sebanding dengan keunggulannya. Kira-kira, apa saja keunggulan kursi jati? Berikut ini pemaparannya.
1. Memiliki Keindahan Alami
Kursi jati memiliki keistimewaan, yakni menampilkan keindahan alami. Ciri khas kursi jati memiliki warna coklat keemasan dan pola serat kayu yang unik.
Warna dan teksturnya ini menciptakan kesan hangat, elegan, dan mewah, sehingga menyatu indah sempurna dengan taman, teras rumah, ruang tamu, atau ruang makan.
Saat pertama kali dipotong, kayu jati menampilkan kilau keemasan yang menyerupai madu. Warna alami ini berasal dari kepadatan serat dan kandungan minyak alaminya.
Seiring waktu, jati akan berubah menjadi abu-abu keperakan yang tetap menawan. Namun, jika ingin mempertahankan warna emas aslinya tersebut, bisa menggunakan minyak jati.
2. Tahan Terhadap Perubahan Cuaca Ekstrem
Kayu jati banyak dikenal karena ketangguhannya terhadap perubahan cuaca. Kursi atau furniture yang terbuat dari kayu jati mampu bertahan dalam kondisi panas terik, hujan lebat, bahkan badai salju tanpa melengkung atau retak.
Rahasianya terletak pada kandungan minyak tinggi dan serat kayu yang sangat padat, dimana secara alami melindungi dari kelembaban maupun pembusukan. Kualitas kursi jati yang tahan cuaca menjadikan pilihan utama bagi pemilik rumah, terutama jika ingin memiliki furnitur taman atau teras tahan lama dan tetap menawan sepanjang tahun.
3. Tahan Lama hingga Puluhan Tahun
Kursi jati memiliki daya tahan luar biasa. Apalagi jika menggunakan kayu yang tebal, tentu sangat kokoh dan bisa digunakan dalam jangka panjang.
Karena kualitasnya, kursi jati memungkinkan untuk diwariskan ke anak cucu. Contohnya, kakek yang dulunya memiliki kursi jati kemudian masih bisa digunakan lagi oleh cucunya.
Tak jarang, mebel jati mampu bertahan hingga beberapa dekade tanpa mengalami kerusakan yang berarti. Struktur kayunya yang kokoh serta perlindungan dari serangan jamur dan serangga, menjadikan kursi jati sebagai investasi jangka panjang.
4. Minim Perawatan dan Mudah Diperbaiki
Berbeda dengan jenis kayu lainnya, jati memerlukan perawatan yang sangat minim. Kandungan minyak alaminya membuat kursi jati secara otomatis terlindungi dari serangan lumut, hama, dan cuaca buruk.
Pemilik furniture tidak perlu repot dengan pelapisan atau perawatan berkala. Cukup pembersihan ringan secara rutin untuk menjaga keindahannya.
Jika terkena debu, tumpahan makanan, atau minuman, cukup dibersihkan dengan kain basah atau kanebo. Dalam waktu singkat, permukaannya akan kembali bersih dan mengkilap.
Meski unggul dari segi ketahanan, bukan berarti kursi jati bebas dari kerusakan. Melansir dari video YouTube @tom & two, jika terjadi kerusakan ringan, seperti plitur yang mulai pudar, cukup lakukan repolish. Bila ada bagian yang terlepas, bisa dipaku ulang atau dilem menggunakan lem kayu atau lem Alteco. Proses perbaikan sangat sederhana dan hemat biaya.
5. Produksi Kursi Kayu Jati Dari Sumber yang Berkelanjutan
Kekhawatiran terhadap kerusakan lingkungan seringkali membuat konsumen enggan membeli produk kayu. Namun, banyak kursi jati saat ini berasal dari perkebunan berkelanjutan yang dikelola secara etis dan bertanggung jawab.
Hal ini menjadikan jati sebagai pilihan ramah lingkungan dan mendukung pelestarian hutan secara global. Produksi kursi jati berskala besar untuk memenuhi permintaan masyarakat bukan lagi tantangan yang berarti.
6. Jadi Primadona yang Tak Lekang Oleh Waktu
Keindahan alami kayu jati cocok untuk berbagai konsep desain, baik klasik maupun modern. Daya tarik estetika yang tak lekang oleh waktu menjadikan kursi jati elemen dekoratif untuk meningkatkan nilai artistik ruang dalam maupun luar rumah.
7. Tahan Terhadap Pembusukan dan Serangan Hama
Kayu jati tidak hanya tahan cuaca, tetapi juga sangat tahan terhadap pembusukan dan serangan rayap. Kandungan minyak alaminya berperan sebagai penghalang alami terhadap organisme perusak kayu. Hal ini menjadikan kursi kayu jati pilihan ideal untuk area yang sering terpapar kelembaban dan serangga.
8. Kuat dan Fleksibel
Meski tergolong sebagai kayu keras, jati memiliki tingkat fleksibilitas yang baik. Kayu jati mampu menahan beban berat tanpa mudah melengkung atau pecah. Kekuatan dan elastisitasnya ini menjadikan kayu jati sebagai material unggulan untuk kursi taman atau kursi luar ruangan maupun kursi yang digunakan dalam berbagai kondisi.
9. Ramah Lingkungan dan Dapat Didaur Ulang
Jati termasuk jenis kayu yang mudah didaur ulang. Banyak pengrajin kini memanfaatkan kursi jati bekas untuk menciptakan furnitur baru berkualitas tinggi.
Karena ketahanannya yang luar biasa, satu produk jati bisa digunakan lintas generasi. Hal ini dapat mengurangi kebutuhan atau pembelian furniture baru secara berkala.
Perbedaan Kursi Kayu Jati Asli dan Palsu
Kayu jati dikenal sebagai salah satu material premium dalam industri furniture dan konstruksi. Hal ini karena daya tahannya dan tampilannya yang elegan.
Sayangnya, untuk meraup keuntungan yang lebih banyak, tak sedikit produsen atau pengusaha mebel memalsukan produksi kursi jati miliknya. Kecurangan semacam ini dapat merugikan konsumen.
Guna memastikan konsumen mendapatkan kursi jati asli, bisa mencermati beberapa ciri khas fisiknya. Berikut tips singkat yang dapat membantu mengidentifikasi kursi jati asli secara akurat.
1. Warna
Salah satu indikator utama dari kursi jati asli adalah warna alaminya. Tanpa lapisan pernis atau pewarna tambahan, kursi jati umumnya memiliki warna coklat muda hingga cokelat tua.
Kayu jati mentah biasanya menunjukkan warna netral yang hangat dan sering kali menyerupai warna madu. Variasi warna ini mencerminkan usia dan kualitas kayu itu sendiri.
2. Aroma
Kursi jati memiliki aroma yang khas karena kandungan minyak alami jati yang tinggi. Aroma ini kerap kali disamakan dengan wangi kulit, sehingga memberikan kesan alami yang eksklusif. Bau khas inilah yang membedakan kayu jati dari jenis kayu lainnya dan menjadi indikator penting saat menguji keasliannya.
3. Serat
Salah satu ciri fisik paling menonjol dari kursi jati asli terletak pada struktur seratnya. Jarak antar serat jati sangat rapat, sehingga menciptakan permukaan yang halus dan kokoh.
Pola seratnya kayu jati cenderung lurus, meskipun dalam beberapa kasus dapat terlihat sedikit bergelombang. Hal ini memberikan tampilan estetik yang unik dan alami.
Cara Merawat Kursi Kayu Jati agar Awet dan Tahan Lama
Kursi jati dikenal memiliki kekuatan dan daya tahan yang baik terhadap cuaca maupun usia. Namun, meskipun kokoh secara alami, bukan berarti kursi jati bebas dari perawatan.
Perawatan yang tepat tidak hanya menjaga kualitasnya, tetapi juga memperpanjang usia pakai dan mempertahankan nilai estetika kursi kayu itu sendiri. Berikut adalah beberapa langkah penting dalam merawat kursi jati agar tetap dalam kondisi bagus meskipun sering digunakan.
1. Bersihkan Kursi Kayu Dari Debu Secara Teratur
Kursi jati dengan tahapan produksi tanpa melalui proses finishing atau pernis, memiliki pori-pori yang mudah menyerap debu. Jika dibiarkan, tumpukan debu tersebut bisa menyebabkan alergi, mengganggu kualitas udara di dalam rumah, bahkan merusak sistem ventilasi atau.
Selain itu, debu yang menumpuk juga membuat proses pemolesan atau pelapisan kayu menjadi kurang optimal. Jika debu ikut tersegel saat proses finishing, hal ini dapat mengunci kotoran dan jamur di dalam pori-pori kayu. Oleh karena itu, bersihkan kursi jati secara rutin menggunakan kain lembut atau vacuum khusus kayu.
2. Hindari Paparan Air yang Berlebihan
Meskipun kursi jati memiliki ketahanan alami terhadap kelembaban, bukan berarti sepenuhnya tahan terhadap air, terutama jika belum di finishing. Jika ada cairan seperti kopi, air, atau minuman lainnya yang tumpah di atas permukaan furniture, segera bersihkan sebelum menyerap ke dalam serat kayu.
Paparan air dalam waktu lama bisa menyebabkan kayu mengembang, melembek, bahkan menjadi rapuh seiring waktu. Bila kursi jati sudah terlanjur basah dan menunjukkan gejala menggembung, dapat mencoba memperbaikinya dengan proses pengamplasan.
3. Lakukan Pengamplasan Bila Diperlukan
Untuk mengatasi kerusakan akibat kelembaban, bisa melakukan pengamplasan. Sebelum itu, pastikan kayu benar-benar kering. Pemilik furniture bisa membiarkannya kering alami atau menggunakan hair dryer dengan suhu rendah hingga sedang.
Amplas area yang rusak searah dengan arah serat kayu. Hindari mengamplas melawan arah serat karena dapat merusak struktur kayu.
Gunakan amplas kasar untuk menghilangkan bagian menggembung. Lalu haluskan dengan amplas yang lebih lembut untuk hasil akhir agar lebih mulus. Saat mengamplas, selalu gunakan perlengkapan pelindung seperti masker, kacamata, dan sarung tangan untuk perlindungan.
Perlu diingat, proses pengamplasan akan mengurangi lapisan pelindung dan minyak alami yang terkandung dalam kursi kayu jati. Untuk mengembalikan kilau dan perlindungan alaminya, oleskan kembali minyak khusus kayu atau lilin lebah alami yang aman dan tidak beracun.
4. Gunakan Oil Sealer Sebagai Perlindungan Tambahan
Kursi jati memang mengandung minyak alami, tetapi perawatan dan pembersihan rutin dapat mengurangi kandungan tersebut. Untuk menjaga keindahan dan ketahanan kursi jati, disarankan untuk mengaplikasikan oil sealer secara berkala.
Sebelum proses ini dilakukan, pastikan kursi jati telah bersih dari debu, kering, dan bebas kerusakan akibat air. Biarkan kursi jati terkena sinar matahari selama beberapa minggu agar pori-porinya terbuka dan dapat menyerap sealer dengan optimal.
Setelah siap, aplikasikan lapisan tipis oil sealer secara merata menggunakan kain bersih atau kuas lembut. Ulangi proses ini minimal setahun sekali, atau lebih sering jika furnitur digunakan secara intens atau terpapar cuaca ekstrem.
Meski harga kursi kayu jati relatif mahal, tetapi tetap terjangkau. Apalagi mengingat kualitas premiumnya, harga bisa dipertimbangkan. Jika ingin harga kursi jati yang lebih murah, bisa beli satu set langsung. Biasanya, satu set terdiri dari dua sampai tiga kursi dan satu meja. Harganya kisaran Rp 4 jutaan atau setara dengan harga sofa kain. Selain kursi jati, kursi kain atau kursi kulit sintetis bisa dijadikan alternatif lain. /endah